Pemprov NTT Komitmen Dukung Program Konservasi Komodo oleh UNDP 

    Pemprov NTT Komitmen Dukung Program Konservasi Komodo oleh UNDP 
    Komodo Labuan Bajo

    NTT - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mendukung program konservasi Komodo yang dilakukan oleh United Nation Development Program (UNDP).

    "Pemerintah Provinsi siap memberikan surat dukungan dan rekomendasi yang dibutuhkan oleh UNDP untuk pelaksanaan program INFLORES dalam rangka konservasi hewan purbakala Komodo dan ekosistem sekitarnya.  Termasuk juga pemberdayaan masyarakat di kawasan konservasi, " kata Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi (JNS) saat menerima audiensi National Project Coordinator UNDP, Fransiska Sugi di ruang Kerja Wagub,  Jumat (07/01/2022).

    Dikutip dari laman fecebook Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Wagub Nae Soi berharap kolaborasi antara UNDP dan Pemerintah Provinsi untuk konservasi dapat dipertegas dan diperjelas sehingga tidak tumpang tindih dalam pelaksanaannya. 

    "Untuk pelaksanaan teknis di lapangan, silahkan (UNDP) berkoordinasi dengan instansi teknis terkait. Harus ada pembagian tugas yang jelas apa yang dilakukan oleh UNDP dan apa yang dapat dilakukan oleh Pemprov untuk keberhasilan upaya konservasi ini, "jelas Wagub Nae Soi. 

    Sementara itu, Fransiska Sugi mengungkapkan, UNDP dalam kerjasamanya dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengajukan proposal untuk Program INFLORES kepada Global Enviromental Facility (GEF)  untuk konservasi komodo dan ekosistem sekitarnya. GEF telah menyetujui pendanaan sejumlah  lebih dari 6, 2 juta  dollar USD atau sekitar 80-an miliar rupiah untuk jangka waktu enam tahun (2022-2028).

    "GEF meminta Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten  menyampaikan surat dukungan terhadap program ini, dengan lokus pelaksanaannya di tiga kabupaten yakni Kabupaten Manggarai Barat,  Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada. Tiga kabupaten ini menjadi habitat spesies komodo.  Tiga hal yang jadi fokus program ini yakni konservasi terintegrasi dengan kolaborasi semua pihak,  pengembangan ekonomi masyarakat sekitar serta pengembangan pengetahuan dan penelitian tentang komodo serta flora dan fauna di kawasan konservasi komodo, " jelas Fransiska. 

    Tampak hadir pada kesempatan tersebut Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTT,  Kadis Perindustrian dan Perdagangan NTT,  Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT,  Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappelitbangda NTT dan perwakilan dari Dekranasda NTT.

    Muhamad Yasin

    Muhamad Yasin

    Artikel Sebelumnya

    Gerakan Pramuka, Wagub Josef Nae Soi Sebut...

    Artikel Berikutnya

    BMKG Himbau Warga NTT Waspada Hujan Lebat...

    Berita terkait